ABSTRAK
Perkembangan pendidikan pada saat ini seperti teori kotruktivisme dan
multiple intelligence mengakibatkan kecenderungan baru pada masyarakat yang
menyebabkan perubahan besar pada pendekatan pembelajaran dan assesmen
tradisional. Untuk alasan ini, dibutuhkan pendekatan alternatif dalam teknik
assesmen yang digunakan untuk berbagai ilmu pengetahuan seperti matematika,
ilmu alam, dan ilmu sosial dengan demikian diperlukannya portofolio. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan metode assesmen portofolio yang
biasanya digunakan pada pembelajaran kontekstuan baru-baru ini. Untuk mencapai
tujuan ini, beberapa inlembarasi mengenai portofolio seperti definisinya,
proses pengembangannya, pemilihan materinya, keuntungan dan kerugiannya akan
dijelaskan. Begitu pula, perbandingan antara assesmen portofolio dengan salah
satu metode tradisional dalam kaitannya pada aspek yang berbeda. Selanjutnya,
untuk mengembangkan metode assesmen portofolio secara efektif terdapat saran
yang telah disediakan.
PENDAHULUAN
Saat ini
perkembangan dan permintaan dalam sains dan masyarakat telah mempengaruhi
pendidikan. Khususnya teori seperti kontruktivisme dan multiple-intelligensi
dan kecenderungan baru dari masyarakat seperti pasar tenaga kerja, kebutuhan
informasi yang menghasilkan perubahan besar pada pendekatan tradisional dalam
pembelajaran, mengajar, dan assesmen. Sejak pendekatan pembelajaran berubah,
mempengaruhi juga prosedur dan pendekatan assesmen (Fourie & Van Niekerk,
2001). Sebagai contoh, tujuan utama dari pembelajaran akademis pada awalnya
menuntut siswa untuk mengetahui bebrapa bidang. Mulai dari pembelajaran sebagai
pengetahuan dasar menjadi sangat penting, pendekatan behaviorisme pada umumnya
menggunakan pembelajaran yang tradisional. Pada pendekatan pembelajaran ini,
pengetahuan hanyalah melulu tentang meringkas, dan proses “pembelajaran” serta “pengajaran”
dipandang sebagai proses individual, dan “pembelajaran” dipahami sebagai
kumpulan dari penyampaian stimulus-respon. Pelatihan dan latihan merupakan hal
penting dalam proses ini. Begitu pula, assesmen dari latihan itu sebagian besar
didasarkan pada pengetesan pengetahuan dasar. Karena, bukti dari pembelajaran
pada pendekatan ini biasanya diperlihatkan dari perubahan perilaku dan
peningkatkan jawaban benar pada test dan perubahan antara pre-test dan
end-test, test seperti pilihan ganda, benar salah, mencocokan soal digunakan
untuk assesmen. Pendekatan assesmen tradisional kebanyakan hanya medorong siswa
untuk mengingat urutan atau alogaritma daripada pengusaan konsep, dan tidak
fokus, membagi komponen dalam suatu bidang (Dochy, 2001). Juga, test ini
memberikan sedikit informasi yang berguna tentang pemahaman siswa dan
pembelajaran tidak cukup untuk menilai kemampuan kognitif yang lebih tinggi
seperti problem solving, berfikir kritis, dan pemaparan alasan (rimberg, 1993),
tidak dapat menjelaskan tentang kemampuan siswa dalam mengolah innformasi yang
relevan (Shepard, 1989), dan menilai apa yang mudah untuk test tentang ingatan
sebagai kemempuan pemahaman dan prusedur (Mumme, 1991).